Jumat, 29 November 2013

KANDUNGAN GARAM PADA BISKUIT MANIS TERHADAP KESEHATAN ANAK






Kecintaan anak-anak terhadap biskuit manis terasa sulit dihentikan. Bahkan si kecil rela mogok makan demi makanan kesayangannya ini. Namun siapa sangka, dibalik rasa manisnya biskuit ini mengandung banyak garam.
Di balik rasanya yang enak dan bertekstur renyah lembut, biskuit manis berlapis cokelat bisa berisiko buruk bagi kesehatan. Pasalnya kadar garam dalam biskuit jauh lebih banyak dibandingkan dengan popcorn asin dan nugget ayam.
Risiko buruk bagi kesehatan pun akan muncul. Seperti tekanan darah cepat meningkat hingga menimbulkan risiko terkena stroke saat dewasa. Bahkan angka kematian akibat penyakit stroke bisa terjadi dan bertambah setiap tahun.
Seperti diberitakan Daily Mail (5/6/2013), Consensus Action of Salt and Health (CASH) berpendapat bahwa, tanpa disadari banyak anak yang mendapat asupan garam dari makanan olahan, seperti biskuit. Mereka pun telah meneliti 110 biskuit populer di Inggris, baik biskuit manis ataupun biskuit yang terasa asin.
Hasilnya, beberapa merk biskuit ternama yang dijual di supermarket mengandung tinggi garam. Ada yang jumlahnya mencapai 0,4 gram garam per 25 gram atau per kemasan. Kandungan garam tertinggi ini justru ada di dalam biskuit susu berlapis cokelat.
Jika anak-anak makan 46 bungkus biskuit pertahunnya, tentulah mereka berisiko terkena tekanan darah tinggi saat dewasa. Untuk mencegahnya, sejumlah kelompok kesehatan memperingatkan para produsen makanan untuk mengurangi kandungan garam pada produknya demi kesehatan masyarakat.
“Garam juga tersembunyi dalam makanan manis, bagaimana pun orang tua harus perhatikan asupan garam anaknya, agar tidak menimbulkan risiko terkena tekanan darah tinggi saat dewasa yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Inggris.” ungkap Profesor Graham MacGregor, ketua CASH sekaligus Professor of Cardiovascular Medicine di Queen Mary, University of London.
Ia juga menghimbau pada para produsen biskuit untuk mengurangi ukuran biskuit dan tidak menambahkan garam pada produk biskuitnya. Terkadang perusahaan makanan juga menambahkan natrium bikarbonat yang juga dapat meningkatkan asupan garam.
Menurut CASH, kedua perasa tersebut tidak perlu digunakan. Bahkan tanpa kedua bahan perasa tersebut, perusahaan makanan masih bisa memproduksi biskuit lezat yang disukai anak-anak.
(odi/fit)

0 komentar:

Posting Komentar

mouse

Blogger Tricks

About Me

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogger news

jejak

Blogger Tricks